Gunung Hutan merupakan salah satu divisi yang berkegiatan di bidang pendakian gunung. Pendakian gunung sendiri termasuk salah satu kegiatan olah raga alam bebas yang keras dan penuh petualangan sehingga dibutuhkan kecerdasan, keterampilan, dan kekuatan yang memadai. Kegiatan dalam divisi ini meliputi pembukaan jalur, teknik membaca peta, teknik hidup di alam bebas dan lain-lain. Mountaineering berasal dari kata “mountain” yang berarti gunung. Mountaineering adalah kegiatan mendaki gunung dan menyusuri hutan dengan menerapkan materi-materi yang dibutuhkan selama pendakian.
Pembagian mountaineering menurut jenis medan yang dihadapi :
Hill Walking = perjalanan mendaki bukit-bukit atau pegunungan yang belum membutuhkan peralatan khusus dan tekhnik khusus.
Climbing = pendakian yang membutuhkan alat dan tekhnik khusus. Climbing dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Rock Climbing = Pendakian pada batu yang membutuhkan alat dan tekhnik khusus.
Snow and Ice Climbing = pendakian pada gunung es atau daerah besalju yang membutuhkan alat dan tekhnik khusus.
Scrambling = pendakian pada tebing-tebing batu yang tidak terlalu terjal yang terkadang menggunakan tangan untuk keseimbangan. Bagi pemula biasanya dipasang tali untuk pengaman jalur di lintasan.
Materi-materi yang harus dikuasai dalam kegiatan mountaineering :
Navigasi.
Suvival.
Ilmu membaca medan dan peta (IMMP).
Teknik hidup alam bebas (THAB).
Pengetahuan dan tekhnik SAR.
Teknik tali-temali.
Manajemen perjalanan.
Manajemen konflik.
Manajemen logistik.
Susur Goa atau Caving merupakan divisi SIMAPALA yang berkegiatan di bidang penelusuran gua. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini membutuhkan peralatan dan teknik-teknik penelusuran tertentu. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalan penelusuran gua, pemetaan gua, pendataan flora dan fauna dalam gua dan lain-lain.
Peralatan Penelusuran Goa
Peralatan itu dapat dibagi menjadi dua katagori :
Perlengkapan pribadi :
Lampu, syaratnya harus bisa ditempelkan pada helm
Helm, diusahakan yang tidak mudah pecah. Jika ternyata pecah tidak akan melukai kepala
Coverall (Werkpak), dengan warna yang menyolok
Sarung tangan, sebaiknya dari kulit yang lemas atau karet
Sepatu, usahakan yang tinggi sehingga dapat melindungi dari gigitan binatang berbisa atau terkilirnya pergelangan kaki
Sumber cahaya cadangan, bisa berupa lilin senter korek api
Peluit, sebagai alat komunikasi darurat.
Perlengkapan tersebut hanya dapat dipergunakan untuk gua Horisontal (datar), atau gua yang agak rumit hingga memerlukan keterampilan untuk mendaki dan menuruni secara bebas tanpa peralatan (free climbing). Perlengkapan pribadi ini harus diperluas apabila hendak melakukan penelusuran dalam jangka waktu yang lama, banyak terdapat air dan banyak memiliki lorong.
Tempat air minum, dibutuhkan bila penelusuran lebih dari 3 jam.Makanan, harap dibawa jika menelusuri gua lebih dari 6 jam
Pakaian, yang kering luar dan dalam
Pelampung, untuk berenang
Masker hidung, ini terutama digunakan untuk gua yang banyak Guano-nya (penyebab sakit paru-paru)
Alat tulis kedap air, untuk penelusuran yang rumit dan jauh sebagai catatan perjalanan dan untuk keperluan pemetaan
Peralatan pemetaan, klinometer, rollmeter, kompas prisma, altimeter, barometer, thermometer dan tripod
Alat penunjuk jalan, alat ini bisa berupa bendera, benang dll. dipergunakan untuk gua yang banyak lorongnya
Jam tangan kedap air, penunjuk waktu yang akurat sangat penting dalam penelusuran.
Alat fotografi, untuk keperluan dokumentasi diperlukan kamera SLR, lampu kilat minimum 2 unit, aneka lensa filter, lensa zoom, shutter release, tripod dan bila ada kamera tahan air.
Untuk melakukan eksplorasi gua vertikal atau sumuran, tentunya peralatan tersebut diatas tidak memadai. Untuk keperluan tersebut dikenal suatu cara yang disebut SRT (Single Rope Technique) atau teknik menaiki dan menuruni tali tunggal, maka kita harus melengkapi dengan alat lainnya yaitu :
Sit Harnes (dada), tali pengaman dada
Harnes duduk, tali pengaman/tambatan pinggang
Buntut sapi (cow’s tails) atau tali pengaman darurat
Maillon Rapide (Delta), penyambung harnes dan tempat mengait alat
Croll (chest jammer) alat menaiki tali
Hand jammer, alat menaiki tali
Decender, alat untuk menuruni tali
Tali prusik, 2 pasang
Webbing, tali pita.
Perlengkapan kolektif :
Peralatan ini sangat dibutuhkan untuk kegiatan bersama (beregu) dan harus ada seseorang yang bertanggung jawab pada peralatan tersebut. Pemeliharaan barang kolektif ini sebaiknya dilakukan bersama dan dapat juga ditugaskan kepada satu orang. Sebaiknya yang memelihara alat tersebut diserahkan pada orang yang mengerti pada peralatan tersebut, jangan diberikan pada pemula karena sensitifnya peralatan. Namun adakalanya kecenderungan dalam suatu organisasi untuk melimpahkan tanggung jawab tersebut pada pemula, dalam hal ini sangatlah tidak tepat.
Tali, dalam hal ini mutlah diperlukan dalam kegiatan penelusuran gua vertikal. Alat ini sangat sensitif dan nyawa penelusur bergantung pada kualitas dan cara pemeliharaannya. Untuk penelusuran dipergunakan tali statik atau tali Speleo dan diperlukan yang berdiameter 9-11 mili. Untuk panjang tali disesuaikan dengan kebutuhan
Tangga kawat baja, sangat fleksibel dalam penggunaannya dan mudah dibawa. Sangat aman untuk melintasi air terjun terurtama jika rombongan sebagian besar kurang mampu menggunakan peralatan SRT. Tiap penggunaan tangga baja ini harus menggunakan pengaman (safty line) tali dinamis
Tas besar (speleo bag), untuk tempat tali atau peralatan yang lainnya
Perahu karet, untuk mengarungi sungai atau danau
Pulley, sering disebut dengan katrol dan bermanfaat untuk rescue.
Panjat Tebing atau Rock Climbing merupakan salah satu bagian dari divisi SIMAPALA dimana kegiatan tersebut berupa pemanjatan tebing dengan peralatan dan teknik-teknik tertentu. Kegiatan ini mempelajari tentang teknik-teknik pemanjatan tebing, pemetaan, rescue, dan lain-lain.
Sebelum mengenal lebih dalam lagi tentang olahraga panjat tebing, pengetahuan tentang peralatan harus diketahui lebih dahulu mengenai nama dan bentuk peralatan kemudian paham fungsi alat tersebut serta yang terakhir yang tidak kalah pentingnya dapat mempraktekkan peralatan tersebut sesuai dengan teori yang didapat/sesuai standar prosedur pemakaian.
Alat-alat yang diguanakan dalam pemanjatan artificial :
Tali karmantel
Biasanya yang digunakan adalah tali yang memiliki tingkat kelenturan atau biasa disebut dynamic rope. Secara umun tali di bagi menjadi dua macam yaitu :
– Static adalah tali yang mempunyai daya lentur 6% – 9%, digunakan untuk tali fixed rope yang digunakan untuk ascending atau descending. Standart yang digunakan adalah 10,5 mm.
– Dynamic adalah tali yang mempunyai daya lentur hingga 25%, digunakan sebagai tali utama yang menghubungkan pemanjat dengan pengaman pada titik tertinggi.
Harnest
Harnest adalah alat pengikat di tubuh sebagai pengaman yg nantinya dihubungkan dengan tali.
Carabiner
Carrabiner adalah cincin kait yang terbuat dari alumunium alloy sebagai pengait dan dikaitkan dengan alat lainnya.
Karabiner Skrup/carabiner srew gate
Karabiner Snap/carabiner non screw gate
Helmet/ Helm
Adalah pelindung kepala yg melindungi kepala dari benturan dari benda-benda yang terjatuh dari atas.
Webbing
Webbing adalah peralatan panjat yg berbentuk pipih tidak terlalu kaku dan lentur, biasa digunakan sebagai harnest
Prusik
Merupakan jenis tali carmentel yg berdiameter 5-6 mm, biasanya digunkan sebagai pengganti sling runner dan juga dpt digunakan untuk meniti tali keatas dengan menggunakan simpul prusik, seperti pada SRT.
Sepatu Panjat
Berfungsi sbg pelindung kaki dan mempunyai daya friksi yg tinggi sehingga dpt melekat di tebing. Jenisnya sendiri yang sering digunakan adalah soft (lentur/fleksibel) dan hard (keras)
Chock bag/Calk bag
Berfungsi sebagai tempat MgCo3 (Magnesium Carbonat) yg berfungsi agar tangan tdk licin karena berkeringat sehingga akan membantu dalam pemanjatan.
Descender
Peralatan yg digunakan untuk meniti tali kebawah serta mengamankan leader disaat membuat jalur, biasanya yg sering digunakan adalah figure of eight dan auto stop.
Ascender
Peralatan yg digunakan untuk meniti tali ke atas dan secara otomatis akan mengunci bila dibebani. Jenis yang digunakan biasanya jumar dan croll
Grigri Alat ini digunakan untuk membelay, alat ini mempunyai tingkat keamanan yg paling tinggi karena dapat membelay dengan sendirinya.
Hammer
Berfungsi untuk menanamkan pengaman dan melepaskan kembali, biasanya yg diapakai jenisnya ringan dan mempunyai kekuatan tinggi dan ujungnya berfungsi mengencangkan mur pada saat memasang hanger.
Pulley, mirip katrol, kecil dan ringan tetapi memiliki kemampuan dalam beban yg berat. Digunakan untuk perlengkapan evakuasi.
Handdrill Merupakan media untuk mengebor tebing secara manual, yg berfungsi untuk menempatkan pengaman berupa bolt serta hanger.
Piton
Chock and Friend